Soto Kudus aroma jeruk pak Jito_Wong Kebumen
Soto Kudus aroma jeruk pak Jito_Wong Kebumen-Selamat datang kembali rekan-rekan sudutpandang.net yang saya hormati, kini admin sudut pandang serasa menjadi wartawan ya hehe. Karena hari minggu kemarin saya mewawancari seorang penjual soto kudus diarea Tangerang Selatan. Weh penasaran bukan awalnya bagaimana, ini dia.
Saya adalah seseorang yang paling anti dengan namanya soto, kalau tidak ada lauk lain dan adanya cuma soto ya dimakan. Intinya makan soto ketika tidak ada sayur ataupun lauk untuk menemani nasi putih. Dan parahnya dapat dikatakan anti soto lah, kurang lebih begitu.
Saya itu seorang yang bekerja di bengkel sebagai mekanik, namun bagaimana ya dikatakan mekanik tapi bukan mekanik. Pasalnya saya cuma bisa ganti aki dan oli saja, untuk turun mesin dan kelistrikan tidak paham, hadew parah haha.
Lanjut...
Di bengkel ada 3 orang tepatnya, namun setiap makan salah satu dari kami selalu memesan soto didekat bengkel tempat saya bekerja. Berkali-kali saya amati selalu soto,sotodan soto. Terbayang donk betapa saya membayangkan tentang soto. Dibeliin gratis juga tidak mau he.
Terus makanan mas Saliman saat istirahat apa dong...?
Wah akhirnya ada yang tanya juga. Yah saya mah orang sederhana, cukup beli nasi di warteg saja hehe. Setiap hari ya begitulah kira-kira.
Pada suatu hari, tepatnya hari minggu warteg tumben-tumbennya. Mau cari warteg lain belum tahu lokasinya, yang pasti jauh. Pokoknya hari itu yang ada ya cum soto yang biasa teman saya pesan. Karena saat itu tidak ada makanan, sebenarnya si tidak lapar-lapr amat tapi ya untuk antisipasi takut bengkel rame dan tidak dapat makan siang.
Saya tanya teman saya"enak enggak itu sotonya?", jawabannya enak bro,cobain dweh. Saya masih ragu, namun apa salahnya mencoba. Kulangkahkan kaki keluar bengkel untuk membeli Soto.Ketika soto diantar dan disajikan didepan saya dengan segelas es teh, sayapun sedikit tidak semangat karena tidak suka yang namanya soto.
Satu sendok soto mulai terbang menuju mulut, sedikit saya cicipin. Apa yang terjadi?, ternyata tidak seperti soto-soto yang sebelumnya pernah saya coba. Wao rasanya tuh beda bro, pedasnya, manisnya, dan sedapnya irisan daging ayam menambah kenikmatan tersendiri.
Itu belum berakhir bro, masih ada jeruk nipis yang belum dicampurkan kedalam mangkok soto. Setelah Pak Jito mengedukasi saya untuk memeras jeruk kedalam mangkok soto, wow rasanya semakin nikmat ada asam-asamnya gitu.
Spesifikasi Soto Kudus Pak Jito
- Daging ayam
- Toge
- Berambang dan Bawang
- Jeruk Nipis
Hanya itu si ya, namun itu bukan resep namun hanya sebatas pengamatan saya saja apa yang ada dalam mangkok. Perlu diketahui Soto Kudus aroma jeruk pak Jito ini tidak menggunakan mie ataupun bihun, yang ada dalam mangkok dominan toge dan ayam. Juga tidak ada kacang tanah maupun campuran kerupuk seperti soto biasa. Sederhana namun nikmat, mungkin memang itu standard untuk soto Kudus.
Setelah itu saya jadi suka untuk makan soto, terutama sotonya pak Jito. Kemudian saya sering membeli dan akhirnya sering ngobrol jadi tahu latar belakangnya, walau tidak semua.
Mengenai Pak Jito
Walau saya memanggilnya bapak, namun tidak seperti yang anda bayangkan. Pasti yang teman-teman kira Pak Jito orangnya sudah tua ya hahaha. Tidak seperti itu, Pak Jito masih sangat muda, mau tahu berapa umurnya. Nah loh penasaran kan, namun sebelumnya saya akan membahas sedikit sebelum Pak Jito berjualan Soto Kudus.
Pak Jito lahir di Kebumen, tepatnya bulan januari 1992. Setelah lulus sekolah ia bekerja di PT.AISIN. Selama bekerja disana Pak Jito sering makan soto Kudus, celakanya Pak Jito sering meledek cewek yang berjualan soto itu. Pak Jito bilang" hiii apa enggak jijik setiap hari nyuci piring yang banyak sisa nasinya", kurang lebih seperti itu.
Singkat cerita,tak disangka-sangka malah cewek yang diledek Pak Jito malah jadi istrinya, Dari istrinyalah Pak Jito belajar membuat soto kudus.
Sekarang Pak Jito bekerja sendiri, karena istrinya di Kebumen bersama anaknya yang masih kecil. Pak Jito sekarang harus turun tangan sendiri dari belanja sampai mencuci piring yang dulunya sangat dia tidak sukai.
Mungkin itu sedikit kisah dari Pak Jito yang cukup menarik. Dengan begitu terungkaplah umur pak Jito 23 tahun dan mengapa saya memanggilnya bapak?, karena Pak Jito sudah mempunyai anak dan menjadi bapak hehe. Dan yang manarik lagi umur pak Jito sama dengan umur saya haha. Malu rasanya, umur sama namun Pak Jito sudah mempunyai usaha sendiri, sementara saya ya beginilah kerjaannya hanya berbagi kepada teman-teman semua.
Jika ingin menikmati Soto Kudus aroma jeruk pak Jito, anda cukup datang saja ke alamat dibawah ini:
Jl.Raden Fatah no.35B, Parung Serab,Ciledug, Kota.Tangerang. Tepatnya disamping Shop&Drive Pondok Kacang.
Harga: Rp 11.000 (Soto + Nasi), jika tambah es teh manis menjadi Rp 14.000 saja
Semoga bermanfaat dan terispirasi, semoga kita semua sukses dimasa depan. Jangan bosan-bosan ya dengan sudutpandang.net. Dan sukses untuk Pak Jito untuk soto kudusnya. Sampai jumpa kembali teman-temanku. See you....
wih kayanya mantep nih, kuliner asli dari kudus ya bro?
ReplyDeleteiya ini mas, kuliner dari kudus namun yang jualan dari kebumen hehe
Delete